Jika anda memasukkan sekumpulan belalang kecil
kedalam toples yang ditutup plastik, belalang-belalang itu akan
melompat-lompat keatas dan menabrak tutupnya berulang-ulang.
Setelah didiamkan beberapa lama, belalang-belalang itu akan terus
melompat, tapi tidak setinggi sebelumnya. belalang itu mulai melompat
agar tidak menabrak tutup plastik toples tersebut.
Jika hal itu telah terjadi sekalipun kita membuka tutup plastik toples, tidak akan ada belalang yang melompat keluar.
Belalang itu tidak melompat keluar bukan karena tidak sanggup, tapi
karena mereka terkondisikan untuk melompat hanya setinggi itu.
Manusia mengalami hal yang sama. Kita memulai kehidupan ini dengan
menulis buku, mendaki gunung, memecahkan rekor atau menyumbangkan
sesuatu. Pada awalnya, mimpi dan ambisi itu tak ada batasnya. Tetapi
sepanjang kehidupan yang kita lewati, kepala kita menabrak “tutup
toples” dan kaki kita tersandung beberapa kali. Kondisi ini diperkuat
dengan komentar-komentar negatif yang kita serap pada lingkungan. Yang
membuat kita mengondisikan diri sendiri untuk “tidak melompat terlalu
tinggi”. Bukan karena kita tidak mampu, tapi karena kita telah
dikondisikan seperti itu.
Mari kita bersama-sama merefleksikan hidup dan diri kita, apakah selama ini kita sudah memberikan lompatan yang paling tinggi yang bisa kita lakukan ?
Karena
pribadi-pribadi sukses adalah orang-orang yang terus melompat sekuat
tenaga mereka, kendatipun terantuk batas. Sehingga jika saatnya “tutup
toples” itu dibuka, mereka yang akan melompat keluar dari toples dan
menikmati kebebasan.
Lompatan Yang Paling Tinggi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar