Cinta dan kehilangan, ia begitu dekat ternyata. Aku sudah menyangka,
hanya saja mungkin tidak mempersiapkannya…. Aku hanya mempersiapkan
hati untuk jatuh cinta kepadamu, tanpa mempersiapkannya untuk
mengucapkan selamat tinggal.
Apa kabarmu di sana? Malam-malam terasa panjang di sini, tanpamu.
Meski aku tak akan pernah bosan menunggumu setiap hari di depan pintu
rumah kita, kau tak akan pernah lagi datang. Meski aromamu masih kuat
menguar dalam setiap sudut rumah kita, aku tak akan pernah lagi
menemukanmu…. Yang kutemukan hanya rindu yang semakin mendalam setiap
harinya.
Aku tahu aku harus bertahan di sini, bersama wujud cinta kita—yang
masih hangat dalam rahimku. “Hidup harus terus berjalan,” bisikmu kala
itu…. Aku tahu, tapi hati, ah, mampukah aku membukanya untuk yang lain,
selain untukmu?
Cinta Yang Lain
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar