Alkisah, seorang ibu guru SD mengadakan permainan. Beliau meminta
para muridnya untuk membawa sekantong plastik transparan berisi apel.
Jumlah apel yang dibawa harus sesuai dengan jumlah orang yang dibenci
dalam hidupnya. Jadi kalo benci dengan 3 orang ya bawa 3 apel, dst.
Setiap anak bebas membawa berapa pun jumlah apel yang diinginkan.
Keesokan
harinya, para murid dengan riang gembira membawa sekantong plastik
transparan yang sudah berisi beberapa buah apel. Ada yang bawa 1, 5, 7,
bahkan 10! Mereka udah seneng aja, mengira bahwa apel-apel yang dibawa
akan segera dimakan, seolah-olah memakan orang yang dibenci.
Nyaaammm!! Namun ternyata hal yang diharapkan tidak terjadi. Bukannya
dimakan, namun kantong berisi apel-apel tersebut harus dibawa kemana
saja anak-anak itu pergi selama 1 minggu, bahkan saat ke toilet
sekalipun.
Hari berganti hari, apel yang tadinya segar pun beberapa mulai
membusuk, yang lama kelamaan mulai mengeluarkan bau yang menyengat.
Murid yang hanya membawa 1 atau 2 apel tentunya lebih beruntung
dibanding yang bawa 5 atau lebih, meskipun sama ga enaknya juga. Murid
yang bawa 10 apel hampir pingsan di hari ke-5 karena ga tahan dengan bau
busuk yang menyengat.
Setelah 1 minggu, permainan pun usai.
Murid-murid dipersilahkan untuk membuang kantong berisi apel-apel
tersebut, dan mereka pun sangat lega dan senang. Bu guru lalu
menanyakan kepada para muridnya, Muridku, gimana rasanya bawa apel
busuk selama 1 mingguu??” Tanpa dikomando, keluhan dan kekesalan
langsung bermunculan. Jawaban semuanya hampir sama, bahwa mereka sangat
merasa tidak nyaman karena harus bawa apel busuk.
Bu guru pun dengan tersenyum menjelaskan, “Seperti itulah kondisinya jika kebencian selalu kalian bawa di dalam hidup.” Semakin kalian pendam kebencian itu, semakin tidak nyaman diri kalian. Bukan orang yang kalian benci tersebut yang akan merasakan dampaknya, melainkan diri kita sendiri. Sungguh tidak nyaman bukan jika setiap hari harus membawa apel busuk bernama kebencian kemanapun kita pergi?
Dalam permainan tersebut, apel busuk itu hanya dibawa 1 minggu. Coba bayangkan kalo harus membawanya selama 1 bulan? Atau mungkin 1 tahun? Bisa pingsan dan masuk rumah sakit kayanya hehehe. Begitu juga dengan kebencian, yang akan membuat diri kita tidak nyaman. Apa mau kita membawa kebencian seumur hidup, bahkan sampai mati?
Karena itu, ikhlaskan hati dari kebencian untuk memaafkan orang-orang yang pernah berbuat salah kepada kita, sama persis dengan keikhlasan murid-murid SD saat membuang apel-apel busuk tadi. Karena ketika kita tidak mau memaafkan orang yang kita benci, itu sama saja dengan memegang bola berduri yang akan membahayakan diri kita sendiri.
Mengapa Memaafkan?
Siapa
di antara kita yang tidak pernah melakukan kesalahan? Coba ngacung
tinggi-tinggi bagi siapa saja yang belum pernah melakukan kesalahan
dari mulai lahir sampe sekarang. Pastinya ga ada kan? Siapa pun kita,
baik tukang becak sampai presiden sekalipun, pasti pernah melakukan
kesalahan, kekhilafan, dan kealpaan atau apapun itu namanya. Manusia
memang tempatnya salah dan dosa.
0 komentar:
Posting Komentar